Selasa, 30 November 2010

PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP HASIL PENETASAN TELUR IKAN PATin & Cerita Sejarah Penemu Angka Nol

PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP HASIL PENETASAN TELUR IKAN PATIN


[img]

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu penetasan yang berbeda terhadap hasil penetasan ( waktu inkubasi, daya tetas telur, abnormalitas dan kelansungan hidup larva ) ikan patin. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat ditemukan suhu penetasan telur ukan patin yang optimal, sehingga dapat memberikan hasil penetasan yang maksimal ( waktu penetasan yang cepat, daya tetas telur yang tinggi, abnormalitas larva rendah dan kelansungan hidup larva yang tinngi). Penelitian ini menggunakan satu ekor induk ikan patin betina dan satu ekor induk ikan patin jantan yang telah matang gonad dengan berat masing-masingnya 5kg/ekor. Pemijayhan dilakukan dengan teknik hipofisasi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan, yaitu suhu penetasan 26°C, 28°C, 30°C, 32°C dan 34 °C . Peubah yang diamati adalah waktu inkubasi, daya tetas telur, abnormalitas larvae dan kelansungan hidup larvae sampai umur 3 hari ( SR-3 hari). Data hasil pengamatan peubah dianalisis dengan analisis variansi, uji lanjut wilayah berganda Duncan dan uji polynomialorthogonal. Penelitian ini dilakuukan dari tanggal 8 Juli – 30 September 2001 di Balai Ikan Kiambang, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkungan, Kabupaten Padang Pariaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu penetasan yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P < 0,01 ) terhadap waktu inkubasi dan daya tetas telur,tetapi berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap abnormalitas larvae dan kelangsungan hidup larvae ikan patin sampai umur tiga hari (SR – 3 hari). Waktu inkubasi terendah (tercepat) terdapat pada perlakuan dengan suhu penetasan 34 °C yaitu 20,06 jam, tetapi prosentase daya tetas telur tertinggi (90,18 % ), abnormalitas larvae terendah (9,35%) dan Kelansungan hidup larvae tertinggi (90,18%), abnormalitas larvae terndah (9,35%), dan kelansungan hidup larvae tertinggi (82,75) terdapat pada perlakuan dengan suhu penetasan 32 °C. Berdasarkan hasil uji polinominal orthogonal didapatkan bahwa suhu penetasan optimal untuk telur ikan patin ini adalah 30,60 °C.

Cerita Sejarah Penemu Angka Nol (0)
Cerita Sejarah Penemu Angka Nol (0). Dunia Eropa / Barat dari dulu s/d sekarang sepertinya mengklaim bahwa Gudang Ilmu Pengetahuan berasal dari kawasan Eropa / Barat tapi tahukah anda, sejatinya asal Gudang Ilmu Pengetahuan berasal dari kawasan Timur Tengah yaitu Mesopotamia yang menjadi peradaban tertua di dunia.
Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar. Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780. Selama ini banyak kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa / Barat padahal sejatinya banyak ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika dari barat.
Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga seniman. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar