Kamis, 09 Desember 2010

SEKILAS MENGENAI PENETASAN TELUR


3 Macam 
Mesin Penetas yang digunakan :

Incubator Built Up - Hovabator
Hovabator
 
 
 
Cemani
 
 
 
 
Home Made Incubator "GloryFarm"



Guna Mesin Tetas
Secara alamiah bangsa unggas yang salah satunya adalah ayam,   akan mengerami telur telurnya bila sudah dirasa cukup baginya sebagai bagian dari memperbanyak keturunannya (species nya).
Mesin tetas tentunya memang diciptakan untuk mengambil alih tugas mengerami dari se-ekor induk ayam (atau bangsa unggas lainnya) dalam mengerami telur telur yang dibuahi dari hasil persilangan atau perkawinan dengan pejantan.
Mesin tetas tentunya memang diciptakan untuk mengambil alih tugas mengerami dari se-ekor induk ayam (atau bangsa unggas lainnya) dalam mengerami telur telur yang dibuahi dari hasil persilangan atau perkawinan dengan pejantan. 
Hal ini mempunyai efek positif bila kita mengerti dan memahami prinsip prinsip pengggunaan dari mesin tetas sebagai pengganti pengeraman dari unggas tersebut terutama dalam skala ekonomis. 
Dengan menggunakan mesin tetas, menjadikan induk terus menerus dapat menghasilkan telur, tanpa terpotong oleh masa mengerami selama 21 hari dan membesarkan anak anak ayam setidaknya untuk jangka waktu 30 – 45 hari berikutnya sebelum sang induk betina mulai bertelur kembali. 
Beberapa Jenis Alat Tetas
 Kami mengetahui ada cukup banyak jenis alat tetas atau mesin penetas telur yang dihasilkan oleh kreatifitas bangsa Indonesia sendiri.
Adapun beberapa alat tetas tersebut adalah :
  1. Alat tetas dengan teknologi sekam dan sumber panas matahari
  2. Mesin tetas Listrik dengan lampu bohlam sebagai alat pemanasnya
  3. Mesin tetas dengan menggunakan lampu minyak
  4. Mesin tetas dengan kawat nekelin
  5. Mesin tetas dengan kombinasi beberapa hal diatas
  6. Mesin tetas otomatis.
Mesin Tetas Yang dipakai
  1. Mesin Tetas Otomatis  dengan tipe GQF Hovabator Forced Air Incubator  dengan automatic turner (pembalik telur otomatis) yang kami import langsung dari Moyers Chicks USA.
  2. Mesin tetas telor kombinasi dengan sumber pemanas bohlam lampu dan lampu minyak dengan trade mark Cemani
  3. Mesin tetas telur semi otomatik dengan sumber pemanas listrik / bohlam hasil kreasi kami sendiri dan telah kami pakai selama hampir 10 bulan sampai bulan September 2004 dengan hasil sangat memuaskan. Dan mesin ini menjadi andalan kami dalam menetaskan telur-telur ayam di GloryFarm. Sehingga kami namakan : GloryFarm Incubator  
Selanjutnya, secara terpisah kami akan menerangkan tata cara penggunaan masing-masing sesuai dengan karakteristiknya sendiri sendiri. Seperti perlu diketahui, secara prinsip : memang semua mesin akan mengacu kepada standar yang telah diketahui baik melalui tulisan dibuku ataupun bendasarkan manual instruction (buku petunjuk) yang menyertai penjualan alat penetas telur tersebut. 
Pada prakteknya, memang diharuskan ada beberapa pengesetan terhadap kondisi yang telah dituliskan di buku petunjuk, dan dalam tulisan kami ini, semuanya berdasarkan setting yang kami buat sendiri. 
Perbeda ketinggian dari permukaan air laut ,  musim panas atau penghujan dan daerah (area / ruang) dimana mesin penetas telur tersebut di letakkan akan pengaruhnya terhadap pengesetan yang diperlukan agar tercapai hasil penetasan yang maksimal.

Spermatogenesis ( Proses Pembentukan Sperma )

Spermatogenesis ( Proses Pembentukan Sperma )

Oleh     sinaga tea
Taukah anda para laki – laki bentuk dari sperma anda ?
Sel Sperma merupakan sel kelamin ( gamet ) yang dihasilkan oleh pria yang sudah mencapai akil baligh . Sel sperma ini diproduksi oleh organ yang berbentuk 2 buah bulatan di bawah alat kelamin pria yaitu testis . Testis pria mampu menghasilkan jutaan sel sperma tiap harinya . Dan pria mengeluarkan kurang lebih 2 juta sperma setiap kali ia berejakulasi .
Tapi apakah anda tau bagaimana proses pembentukan sperma tersebut ?
Spermatogenesis terjadi melalui beberapa fase , yaitu :
a. Fase Pertumbuhan
b. Fase Pembelahan
c. Fase Diferensiasi
1. Fase Pertumbuhan
Pada Fase Pertumbuhan sel – sel calon indung sperma tumbuh , membesar , dan berduplikasi . Pada Fase ini juga terjadi penambahan materi inti , sintesis DNA dan sintesis organel sel . Fase ini juga disebut fase persiapan sebelum melakukan pembelahan .
Akhir dari Fase Pertumbuhan terbentuklah Spermatogonium ( Sel Induk Sperma ) yang sudah siap untuk melakukan pembelahan .
2. Fase Pembelahan
Tiap Spermatogonium yang sudah terbentuk akan mengalami proses pembelahan . Spermatogonium yang terbentuk akan menjadi Spermatosit Primer . Spermatosit Primer ini lah yang akan mengalami pembelahan .
Pembelahan yang tejadi adalah pembelahan Meiosis , yaitu pembelahan yang terjadi pada pembentukan gamet yang bertujuan untuk mereduksi jumlah kromosom .
Spermatosit Primer mengalami pembelahan Meiosip 1 membentuk 2 buah Spermatosit Sekunder . Jumlah kromosom sel Spermatosit Sekunder adalah setengah dari Sel Spermatosit Primer .
Pembelahan belum selesai . Speratosit Sekunder yang tebentuk akan segera mengalami pembelahan menjadi 4 buah Spermatid . Spermatid ini lah sel yang akan menjadi sel sperma .
3. Fase Diferensiasi
Spermatid yang terbentuk pada fase pembelahan harus mengalami perubahan agar mampu berenang mencari letak sel telur . Bentuk awalnya yang hanya berbentuk bulatan dirasa tidak mungkin mampu mencapai sel telur . Maka dari itu , spermatid harus mengalami Diferensiasi menjadi sel – sel sperma yang siap untuk membuahi sel telur .
Setelah proses Diferensiasi , terbentuklah 4 buah sel sperma aktif yang strukturnya sudah berubah . Kini sperma anda berbentuk seperti seekor berudu , dengan bentuk kepala seperti mata panah dan berekor panjang . Tentu saja bentuk seperti ini dimaksudkan agar sel sperma bisa dengan mudah berenang mencapai sel telur . Selain itu pada bagian kepala terdapat organel aparatus golgi yang berfungsi pada saat penetrasi .
Pembentukan sperma bukan hal yang gampang jika difikirkan oleh fikiran manusia . Maka dari itu , janganlah buang – buang sperma jika memang tidak terdesak . Jaga kesehatan reproduksi dengan tetap berolah raga dan mengkonsumsi makanan yang sehat ,agar produksi sperma tidak terganggu . Tauge dan air kelapa dipercaya mampu meningkatkan produksi sel sperma.

Senin, 06 Desember 2010

Kalau bulu ayam Anda tidak tumbuh dengan baik


tips

tips
Kalau bulu ayam Anda tidak tumbuh dengan baik
 
Anda barangkali sering memperhatikan bahwa induk ayam peliharaan Anda kadang-kadang pada rontok bulunya. Atau barangkali Anda pernah merasa penasaran kenapa burung perkutut kesayangan Anda bulunya kurang mulus, disuruh berkicau malah asyik mencabuti bulunya. Yang paling menjijikan adalah apabila melihat induk anjing yang bukan saja bulunya pada rontok, tapi juga kudisan.

Ini soal bulu, khususnya bulu unggas seperti pada ayam atau burung. Tapi secara umum berlaku pula pada semua binatang peliharaan yang berbulu. Tidak mulusnya pertumbuhan bulu pada unggas dapat terjadi karena beberapa masalah atau penyebab yang pada dasarnya dapat dipisahkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
  1. unggas yang pertumbuhan bulunya tidak mulus, dan
2. unggas yang suka iseng mencabuti sendiri bulunya.
Rontoknya bulu unggas dalam pada dua kelompok tersebut di atas dapat disembuhkan dengan jalan memperbaiki masalah yang menjadi penyebabnya.

1. Unggas yang pertumbuhan bulunya tidak mulus
Yang termasuk dalam kelompok ini biasanya adalah unggas yang diberi makanan olahan sendiri (misalnya jagung, kangkung, dan sisa-sisa makanan) atau makanan khusus dari pabrik yang dicampur dalam porsi yang tinggi dengan makanan olahan sendiri. Kenapa demikian? Karena alasan yang paling umum yang menyebabkan bulu tidak tumbuh dengan baik adalah kekurangan unsur protein yang kritis dari makanan.

Bulu unggas mengandung sesuatu sub-unit protein yang dinamakan "methionine" yang berkadar tinggi. Methionine dapat diperoleh pada amino acid yang mengandung sulfur, karena sulfur adalah unsur yang utama dari bulu. Methionine dalam jumlah yang cukup adalah diperlukan dalam makanan unggas. Apabila kekurangan maka akan menurunkan pertumbuhan, baik pada badan maupun bulu.

Seekor unggas yang makanannya kekurangan methionine cenderung memakan bulu yang rontok dalam usahanya untuk memuaskan kerinduannya atas amino acid. Dalam keadaan demikian, seekor unggas bahkan mungkin saja akan mencabuti seluruh bulunya. Apabila sedang bertelur maka dia akan memecahkan telurnya hanya sekedar ingin memakan kulit telurnya.

Dalam proses pembuatan makanan untuk unggas pada pabrik makanan unggas, beberapa bahan yang mengandung methionine dalam jumlah tertentu biasanya telah ditambahkan dan dicampur pada makanan dasarnya. Hal ini dilakukan agar unggas akan memakannya dalam jumlah yang cukup. Setiap makanan unggas yang berkualitas tinggi, dari pabriknya telah diatur sedemikian rupa sehingga mengandung methionine yang cukup untuk mencegah kurangnya pertumbuhan pada badan dan bulu.

Apabila makanan tambahan (seperti misalnya jagung) dicampurkan pada makanan dari pabrik, maka jumlah kadar methionine yang dikonsumsi oleh unggas menjadi kurang untuk pertumbuhan badan dan bulu. Mencampurkan makanan tambahan pada makanan asli dari pabrik sedapat mungkin agar dihindarkan. Bila terpaksa juga dilakukan karena makanan tambahan harganya relatif lebih murah, maka sebaiknya dicampur dengan amino acid secukupnya.

2. Unggas yang suka iseng mencabuti sendiri bulunya
Apabila bulu pada unggas tumbuh tetapi dicabuti sendiri atau rontok, panyebabnya biasanya berhubungan dengan cara pemeliharaan. Kandang unggas harus senantiasa diperhatikan kebersihannya. Dan sesekali perhatikan keadaan unggasnya.

Unggas betina yang berkali-kali berkembang biak akan sering rontok bulunya, terutama pada bagian belakang dan kepalanya. Bulu unggas jantan pun kadang-kadang juga rontok pada bagian dadanya. Tapi jangan kuatir, bulu-bulu ini biasanya akan tumbuh kembali setelah musim beranak selesai.

Apabila bulu unggas rontok pada bagian perut atau sekitar dubur, penyebabnya pada umumnya adalah adanya parasit seperti kutu atau sieur (bahasa Sunda). Semprotlah sangkar unggas dan sekitarnya secara berkala dengan menggunakan pestisida yang baik dan diizinkan oleh pemerintah seperti permethin. Jangka waktu penyemprotan antara dua atau tiga minggu sekali akan mampu membunuh parasit yang bersarang di tempat pengeraman telur sebelum penyemprotan pertama dilakukan. Rumah dan bangunan yang sering dihinggapi unggas harus juga disemprot. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah berjangkitnya kembali penyakit unggas tersebut.
 
Anda barangkali sering memperhatikan bahwa induk ayam peliharaan Anda kadang-kadang pada rontok bulunya. Atau barangkali Anda pernah merasa penasaran kenapa burung perkutut kesayangan Anda bulunya kurang mulus, disuruh berkicau malah asyik mencabuti bulunya. Yang paling menjijikan adalah apabila melihat induk anjing yang bukan saja bulunya pada rontok, tapi juga kudisan.

Ini soal bulu, khususnya bulu unggas seperti pada ayam atau burung. Tapi secara umum berlaku pula pada semua binatang peliharaan yang berbulu. Tidak mulusnya pertumbuhan bulu pada unggas dapat terjadi karena beberapa masalah atau penyebab yang pada dasarnya dapat dipisahkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
  1. unggas yang pertumbuhan bulunya tidak mulus, dan
2. unggas yang suka iseng mencabuti sendiri bulunya.
Rontoknya bulu unggas dalam pada dua kelompok tersebut di atas dapat disembuhkan dengan jalan memperbaiki masalah yang menjadi penyebabnya.

1. Unggas yang pertumbuhan bulunya tidak mulus
Yang termasuk dalam kelompok ini biasanya adalah unggas yang diberi makanan olahan sendiri (misalnya jagung, kangkung, dan sisa-sisa makanan) atau makanan khusus dari pabrik yang dicampur dalam porsi yang tinggi dengan makanan olahan sendiri. Kenapa demikian? Karena alasan yang paling umum yang menyebabkan bulu tidak tumbuh dengan baik adalah kekurangan unsur protein yang kritis dari makanan.

Bulu unggas mengandung sesuatu sub-unit protein yang dinamakan "methionine" yang berkadar tinggi. Methionine dapat diperoleh pada amino acid yang mengandung sulfur, karena sulfur adalah unsur yang utama dari bulu. Methionine dalam jumlah yang cukup adalah diperlukan dalam makanan unggas. Apabila kekurangan maka akan menurunkan pertumbuhan, baik pada badan maupun bulu.

Seekor unggas yang makanannya kekurangan methionine cenderung memakan bulu yang rontok dalam usahanya untuk memuaskan kerinduannya atas amino acid. Dalam keadaan demikian, seekor unggas bahkan mungkin saja akan mencabuti seluruh bulunya. Apabila sedang bertelur maka dia akan memecahkan telurnya hanya sekedar ingin memakan kulit telurnya.

Dalam proses pembuatan makanan untuk unggas pada pabrik makanan unggas, beberapa bahan yang mengandung methionine dalam jumlah tertentu biasanya telah ditambahkan dan dicampur pada makanan dasarnya. Hal ini dilakukan agar unggas akan memakannya dalam jumlah yang cukup. Setiap makanan unggas yang berkualitas tinggi, dari pabriknya telah diatur sedemikian rupa sehingga mengandung methionine yang cukup untuk mencegah kurangnya pertumbuhan pada badan dan bulu.

Apabila makanan tambahan (seperti misalnya jagung) dicampurkan pada makanan dari pabrik, maka jumlah kadar methionine yang dikonsumsi oleh unggas menjadi kurang untuk pertumbuhan badan dan bulu. Mencampurkan makanan tambahan pada makanan asli dari pabrik sedapat mungkin agar dihindarkan. Bila terpaksa juga dilakukan karena makanan tambahan harganya relatif lebih murah, maka sebaiknya dicampur dengan amino acid secukupnya.

2. Unggas yang suka iseng mencabuti sendiri bulunya
Apabila bulu pada unggas tumbuh tetapi dicabuti sendiri atau rontok, panyebabnya biasanya berhubungan dengan cara pemeliharaan. Kandang unggas harus senantiasa diperhatikan kebersihannya. Dan sesekali perhatikan keadaan unggasnya.

Unggas betina yang berkali-kali berkembang biak akan sering rontok bulunya, terutama pada bagian belakang dan kepalanya. Bulu unggas jantan pun kadang-kadang juga rontok pada bagian dadanya. Tapi jangan kuatir, bulu-bulu ini biasanya akan tumbuh kembali setelah musim beranak selesai.

Apabila bulu unggas rontok pada bagian perut atau sekitar dubur, penyebabnya pada umumnya adalah adanya parasit seperti kutu atau sieur (bahasa Sunda). Semprotlah sangkar unggas dan sekitarnya secara berkala dengan menggunakan pestisida yang baik dan diizinkan oleh pemerintah seperti permethin. Jangka waktu penyemprotan antara dua atau tiga minggu sekali akan mampu membunuh parasit yang bersarang di tempat pengeraman telur sebelum penyemprotan pertama dilakukan. Rumah dan bangunan yang sering dihinggapi unggas harus juga disemprot. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah berjangkitnya kembali penyakit unggas tersebut