Rabu, 03 April 2013

IDENTIFIKASI LIPID

LAPORAN PRATIKUM BIOKIMIA
IDENTIFIKASI LIPID


DISUSUN OLEH:

Nama                   : Teguh Rafian
NPM                    : E1C011046
Judul Acara         : IDENTIFIKASI LIPID
Pratikum              : Senin, 28 Mei 2012, 14.00-16.00
Dosen Pemb.       : Drs. Ir. Yosi Fenita, M. P.
Pelatih                  : 1. Sukriyanto
                               2. Junicardo Frencius


LABORATORIUM TIP
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Lipid pada umumnya tidak larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti: eter, kloroform, aseton, benzena atau pelarut non polar lainnya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil, karena bila dibiarkan kedua cairan akan terpisah menjadi dua lapisan.

1.2         Tujuan
1.    Mengidentifikasi senyawa-senyawa lipid secara kualitatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lemak adalah ester antara gliserol dan asam lemak dimana ketiga radikal hidroksil dari gliserol semuanya diesterkan. Jadi jelas bahwa lemak adalah trigliserida. Struktur kimia dari lemak yang berasal dari hewan atau manusia, tanaman maupun lemak sintetik, mempunyai bentuk umum rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon mulai dari 3 sampai 23, namun yang paling umum adalah 15 atau 17 (Romadi, D., 2010).
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia, terutam otak dan memiliki peranan sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Sebagian besar lipid terdapat ebagai komponen utama membran sel dan berperan mengatur jalannya metabolisme didalam sel (Hardiansyah, A. D., dkk., 2010).
Komponen utama pembangun struktur lipid adalah asam lemak, yaitu asam organ rantai panjang yang memiliki jumlah atom karbon 4-24; memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar panjang, yang menyebabkan kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak brminyak dan belemak. Asam lemak tidak terdapat bebas atau berbentuk tunggal dalam sel jaringan, tetapi terikat secara kovalen pada berbagai golongan lipid yang berbeda dan dapat dibebaskan dari ikatan ini melalui hidrolisis kimia dan enzimatik (Hardiansyah, A. D., dkk., 2010).


BAB III
METODEOLOGI

3.1     Bahan dan Alat
A. Bahan
1.        Minyak Kelapa
2.        Minyak Goreng
3.        Margarin
4.        Mentega
5.        HCl
6.        NaOH

B. Alat
1.    Tabung reaksi
2.    Penjepit tabung reaksi
3.    Rak tabung reaksi
4.    Gelas ukur
5.    Pipet tetes
6.    Penangas air
7.    Kompor listrik


3.2     Prosedur Kerja
A.  Uji Kelarutan
1.    Memasukkan 2 ml kloroform, alkohol panas, alkohol dingin, asam encer, alkali encer, dan air.
2.    Memasukkan tiap-tiap tabung dengan 5 tetes sampel.
3.    Menutup tabung dengan ibu jari dan mengojognya selama 1 menit.
4.    Membiarkan tabung selama 5 menit.
5.    Mengamati perubahan yang terjadi.

B.  Uji Asam-Basa
1.    Mencelupkan kertas lakmus ke dalam bahan percobaan
2.    Melihat perubahan yang terjadi.

C.  Uji Noda
1.    Memasukkan 2 ml campuran alkohol eter ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 2 tetes sampel percobaan, kemudian mengocoknya kuat-kuat sampai semua bahan larut.
2.    Meneteskan campuran tersebut ke kertas saring dan membiarkannya menguap.
3.    Melihat noda yang terbentuk.
4.    Mencuci noda dengan air lalu dikeringkan, dan memperhatikan noda yang ada.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil
A.  Hasil Pengamatan Uji Kelarutan
No.
Pelarut
Warna yang Terbentuk
Minyak Kelapa
Minyak Goreng
Margarin
Mentega
1.
Kloroform
Negatif
Negatif
Positif
Positif
2.
Alkohol Panas
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
3.
Alkohol Dingin
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
4.
Asam Encer
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
5.
Alkali Encer
Positif
Positif
Positif
Negatif
6.
Air
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

B.  Hasil Pengamatan Uji Asam-Basa dan Uji Ketidakjenuhan
No.
Bahan/Sampel
pH
Warna
Hilang (+)
Tidak Hilang (-)
1.
Minyak Kelapa
Asam
Putih
-
2.
Minyak Goreng
Asam
Kuning
-
3.
Margarin
Asam
Kuning Tua
-
4.
Mentega
Asam
Kuning
-
5.
Asam Oleat
-
Cokelat
-

C.  Hasil Pengamatan Uji Noda
No.
Bahan/Sampel
Sebelum Dicuci
Setelah Dicuci
1.
Minyak Kelapa
Positif
Positif
2.
Minyak Goreng
Positif
Positif
3.
Margarin
Positif
Positif
4.
Mentega
Positif
Positif




4.2    Pembahasan
Dalam uji kelarutan didapat hasil sebagai berikut, pada pelarut kloroform minyak kelapa menunjukkan hasil negatif, minyak goreng menunjukkan hasil negatif, margarin menunjukkan hasil positif, mentega menunjukkan hasil positif.
Pada pelarut alkohol panas minyak kelapa menunjukkan hasil negatif, minyak goreng menunjukkan hasil positif, margarin menunjukkan hasil negatif, mentega menunjukkan hasil negatif.
Pada pelarut alkohol dingin minyak kelapa menunjukkan hasil negatif, minyak goreng menunjukkan hasil negatif, margarin menunjukkan hasil negatif, mentega menunjukkan hasil negatif.
Pada pelarut asam encer minyak kelapa menunjukkan hasil negatif, minyak goreng menunjukkan hasil negatif, margarin menunjukkan hasil positif, mentega menunjukkan hasil negatif.
Pada pelarut alkali encer minyak kelapa menunjukkan hasil positif, minyak goreng menunjukkan hasil positif, margarin menunjukkan hasil positif, mentega menunjukkan hasil negatif.
Dan pada pelarut air minyak kelapa menunjukkan hasil negatif, minyak goreng menunjukkan hasil negatif, margarin menunjukkan hasil negatif, mentega menunjukkan hasil negatif.
Dalam uji asam-basa didapatkan hasil minyak kelapa memiliki pH asam, minyak goreng memiliki pH asam, margarin memiliki pH asam, dan mentega memiliki pH asam.
Dalam uji ketidakjenuhan didapatkan hasil pada minyak kelapa warna iodium menghilang dan berubah menjadi putih, pada minyak goreng warna iodium menghilang dan berubah menjadi kuning, pada margarin warna iodium menghilang dan berubah menjadi kuning tua, pada mentega warna iodium menghilang dan berubah menjadi kuning, dan pada asam oleat warna iodium menghilang dan berubah menjadi cokelat.
Dalam uji noda semua sampel menimbulkan noda pada kertas saring dan setelah dicuci dan dikeringkan kembali ternyata noda masih terdapat dikertas saring.




BAB VI
KESIMPULAN
                                                                                         
Dari hasil pratikum ini, dapat saya simpulkan bahwa:
1.    Lipid atau lemak sangat sungkar untuk larut.
2.    Lipid atau lemak memiliki pH dibawah tujuh atau asam.
3.    Lipid atau lemak meninggalkan bekas atau noda jika hanya dicuci air.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Penuntun Pratikum Biokimia. Fak. Pertanian. UNIB. Bengkulu.
(Hardiansyah, A. D., dkk. 2010. Identifikasi Lipid. Lab. Fak. MIPA. Universitas Islam Bandung . Bandung.
Romadi, D. 2010. Makalah Kimia Organik Lemak (Lipid). http://www.romadi587.wordpress.com/4/. Diakses pada tanggal 1 Juni 2012. Bengkulu.


PERTANYAAN

1.        Apakah ada perbedaan antara lemak dan minyak?
2.        Pelarut mana yang baik untuk lemak?
3.        Pelarut mana yang baik untuk minyak?
4.        Apa perbedaan alkohol panas dengan alkohol dingin pada percobaan diatas, mengapa demikian?
5.        Apa bedanya margarin dengan mentega?
6.        Apa yang menyebabkan kertas saring menjadi semi transparan?
7.        Apa beda noda lemak/minyak dengan noda gliserol, mengapa demikian?
8.        Apa gunanya uji Yod untuk minyak dan lemak?
9.        Reaksi apa yang terjadi pada minyak segar dibandingkan dengan minyak tengik?
10.    Bagaimana terjadinya perubahan reaksi tersebut pada waktu minyak atau lemak dibiarkan beberapa lama?
11.    Bandingkan sabun yang terbentuk pada percobaan penyabunan dengan penambahan KOH dan NaOH, apa bedanya?

JAWABAN

1.        Ada. Karena minyak berbentuk cair dalam suhu ruangan dan memiliki sedikit ikatan ganda, sedangkan lemak berbentuk padat dalam suhu ruangan dan banyak memiliki ikatan ganda.
2.        Kloroform, karena baik margarin maupun lemak larut dalam kloroform.
3.        Alkali encer, karena baik minyak kelapa maupun minyak goreng larut dalam alkali encer.
4.        Suhu dan kelarutannya, karena jika panas akan cepat melarutkan.
5.        Margarin berasal dari tumbuhan, sedangkan mentega dari hewan.
6.        Karena lemak menyerap sampai bagian belakang kertas dan membuatnya semi transparan.
7.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar